Banyak ungkapan yang mengatakan bahwa cemburu adalah tanda cinta dan
sayang. Pernyataan itu memang tak sepenuhnya salah. Karena ketika kita
menjalin hubungan dengan seseorang, rasa ingin memiliki memang sudah
pasti ada. Kita tentunya tak pernah rela jika orang yang kita cintai
membagi kasih sayangnya dengan orang lain.
Namun, tak selamanya hubungan harus dipenuhi dengan kecemburuan. Tak
selalu berarti cemburu adalah tanda cinta dan sayang. Setelah hubungan
lama terjalin, rasa cemburu ada bisa jadi karena kepercayaan diri yang
mulai berkurang. Jika sudah begini, justru malah kadar cinta dan
sayangmu yang harus kembali dipertanyakan.
Di awal hubungan berjalan, cemburu terasa lucu dan menggemaskan. Namun lambat laun, hal itu akan menjadi momok yang menyeramkan.
![]() |
via google |
Pada awal hubungan kamu dan dia, rasa cemburu memang bisa membuktikan
kalau kalian sama memiliki rasa saling mencintai. Bahkan mungkin
dicemburui pasangan adalah hal yang kamu harapkan dia awal kalian
menjalin hubungan. Alih-alih kesal, kamu dan pasangan malah akan
berbunga-bunga ketika mengetahui antara kalian ada yang sedang menyimpan
rasa cemburu.
Namun seiring bertambahnya usia hubungan dan tentunya semakin matang,
cemburu tak lagi semenggemaskan itu. Rasa cemburu justru bisa menjadi
boomerang bagi hubungan kalian berdua. Pertengkaran demi pertengkaran
pun semakin sering terjadi. Yang dulunya kalian saling tersipu malu jika
ada salah satu yang cemburu, kini rasa itu berubah menjadi amarah yang
menggebu.
Saat cemburu semakin menguasai batin, sebuah pertanyaan pun terlintas di pikiran. Masih adakah rasa percaya yang tersisa?
![]() |
via google |
Jika hingga usia hubungan yang sudah menahun, cemburu masih sering
mewarnai perjalanan cinta kamu dan dia, maka perlu dipertanyakan: tidak
adakah rasa saling percaya di antara kalian?. Cemburu di awal hubungan
memang terasa indah. Bahkan itu menjadi proses pengenalan antara kamu
dan dia. Dari situ kamu dan dia belajar bagaimana untuk saling menjaga
perasaan masing-masing.
Tapi ketika sekian waktu berjalan, masihkah perlu untuk menunjukkan
cemburu yang berlebihan kepada pasangan? Tidakkah pohon kepercayaan kamu
dan dia sudah terpupuk dengan sempurna selama ini? Jika masih ada
lubang disitu, maka mungkin ada yang salah dalam hubungan kamu dan dia.
Kalian bisa saja tidak sama-sama belajar untuk menghargai satu sama
lain.
Jika sudah begini, cemburu tak selalu berarti sayang. Ini justru menandakan kepercayaan diri yang semakin berkurang.
![]() |
via google |
Cemburu yang semakin berlebihan kadarnya, tak bisa lagi dibilang sebagai
tanda sayang. Justru dari sini mulai terlihat tanda bahwa kamu mulai
kehilangan rasa kepercayaan diri. Kamu mungkin mulai merasa bahwa
kualitas dirimu tak mampu lagi cukup untuk mendampingi pasanganmu.
Kepercayaan diri yang terkikis membuatmu semakin ketakutan jika pasangan
meninggalkanmu untuk orang lain yang menurutmu lebih baik.
Kepercayaan diri seharusnya menjadi modal dasar bagi dirimu jika ingin
menjalin sebuah hubungan. Karena kepercayaan diri akan membawamu sebagai
pribadi yang lebih tenang dan jauh dari pikiran-pikiran negatif.
Bukan hanya kepercayaan diri yang berkurang, rasa cemburu juga menunjukkan kamu semakin insecure dalam hubungan.
![]() |
via google |
Semakin berkurangnya kepercayaan diri, kamu juga akan merasa semakin
tidak aman dalam hubungan yang kamu jalani. Pikiran buruk bahwa pasangan
akan tiba-tiba meninggalkanmu akan terus menghantui. Bukankah tujuan
dari menjalin sebuah hubungan adalah untuk mencari kenyamanan satu sama
lain? Jika rasa takut masih terus menghantui, kamu dan dia sepertinya
perlu mencari alasan kenapa masih harus saling mencintai.
Hubungan pun tak lagi berjalan secara natural. Karena rasa cemburu membuat kamu dan dia banyak memberikan tuntutan.
![]() |
via google |
Kunci sebuah hubungan berjalan langgeng adalah masih adanya kepercayaan
untuk meneriman kekurangan serta kelebihan pasangan apa adanya. Ketika
rasa cemburu datang, kamu dan pasangan menjadi dua orang yang merasa
tidak puas dengan hubungan kalian. Kamu juga mungkin berpikir dengan
memberikan banyak tuntutan, rasa cemburu bisa berkurang.
Kamu atau pasangan mulai saling menuntut agar tidak melakukan hal-hal
yang bisa memancing datangnya rasa cemburu. Seperti misalnya melarangnya
dekat dengan seseorang yang kamu khawatirkan bisa menjadi saingan
terberat. Rasa cemburu mungkin bisa tereduksi, tapi apakah kenyamanan
masih mampu untuk dipertahankan? Tuntutan terkadang memang perlu dalam
sebuah hubungan, namun jika diberikan secara berlebihan, tuntutan justru
akan mengikat hubungan kalian terlalu kuat hingga masing-masing dari
kalian merasa terkekang.
Yakinlah, cemburu berlebihan sama sekali tidak ada juntrungan. Jika
diteruskan hubungan kamu dan dia malah tak akan punya masa depan.
![]() |
via google |
Masa depan hubungan kamu dan dia ditentukan dari bagaimana kalian bisa
menjaga komitmen, saling percaya, dan juga menerima pasangan apa adanya.
Tak hanya itu, jika kamu ingin membangun masa depan bersamanya, kamu
juga harus bisa menerima masa lalunya. Jika kamu memiliki kecemburuan
terhadap orang yang berasal dari masa lalu pasanganmu dan mereka masih
menjalin hubungan hingga sekarang, pastikan kamu dan pasangan telah
melakukan pembicaraan mengenai hal tersebut.
Pembicaraan yang terjalin tak harus yang saling menyudutkan dan mencari
siapa yang salah. Lebih dari itu kamu dan dia harus sama-sama bijak
untuk mencari jalan keluar agar permasalahan kesalahpahaman ini bisa
diatasi. Jika pondasi kepercayaan kalian sudah semakin kuat, angina
sekencang apapun tak akan mampu menggoyahkan kalian.
Kepercayaan dan kesetiaan adalah dua hal penting yang harus dijaga dalam
sebuah hubungan. Dengan keduanya, cemburu seharusnya tak lagi
menghantui.
(Hipwee)